Sabtu, 15 Maret 2014

puisi



“TANG[IS]TRI
IFS
22.54/08.11.2013
Aku….
Aku titisan hawa terjelma dari rusukmu
Menyertaimu tapi tenggelam dikala petang
Menghilang saat sang fajar datang
Maaf….
Andai bisa kupilih takdir
Tak akan kuambil quldi ranum dulu
Quldi yang membuatku jatuh
Terenyah menjauh dari statusku
Mungkin…
Kini….
Kau tak perlu lagi genggaman tanganku
Untuk menyertaimu melangkah
Namun…
Kau…
Cukup pahami aku dan pesakitan ini
Dalam pesakitan yang membuatku payah
Payah………
Saat aku tak bisa melayanimu
Wahai adamku….
Walau sampai habis air mataku tuk meratap
Sampai bulir terakhir peluhku menetes
Tak akan datang perubahan
Taqdir….
Yahh…mungkin iya ini taqdir
Hatiku teriris saat aku
Tak bisa mendengar aspirasi keluhmu
Tak mampu berdiri tegap disisimu
Membuka pintu disetiap panasnya kehidupan
Berdiri…..jika tidur saja aku butuh sapuan hangat tanganmu
Bagaimana dengan berdiri…?
Membuka pintu….!!!!!!!!!
Jika menjawab salammu saja butuh tiga menit tuk menggerakkan bibirrku……..
Pesakitan ini telah menyita ragaku…
Adamm…
Adamku…
Maafkanku…..
dan
Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar