walau sempet meragu juga bercengkerama dalam ketidak tampakan muka, bertabur bumbu manis yang menjadi penawar keraguan itu, menjadikan semuanya bak,...??
meskipun terkadang seperti layang-layang yang di tarik ulur talinya, tak merasakan terbang (nyata). ah..ternyata, katanya hanya semata.
iya semata, karena kulminasi itu telah beradu.
# kepuasan
hati-hati dengan hati, pikir-pikir dengan pikiran.
harapan untuk menjadi abadi pun akan sirna dalam keterbatasan waktu
semoga tidak semu, segala rasa yang tertahan atau yang telah membuncah
isyarat hati yang (mungkin) telah terbukti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar