Senin, 11 Agustus 2014

Nyato (nyatoooooo abis :D)

       Seorang penebar cinta akan kembali mendapatkan cintanya. Yang kau terima adalah apa yang telah kau berikan. Dengan membayangkan segala keburukan sikap dan perilaku yang ada pada diriku, membuatku berpikir bahwa jodohku kelak adalah orang yang seperti aku. Yang mempunyai kelebihan untuk menutupi kekuranganku dan yang mempunyai kekurangan yang kelak (mungkin) bisa aku tutupi dengan kelebihanku. Iya, kita saling melengkapi karena kita berjodoh. 

 "kata tanpa tindakan itu kurang memastikan" 

      Malam itu adalah malam selasa, malam pertama di madura sepanjang perjalanan hidupku. Pukul 22.05 wib denting jarum jam terus bergeming, mengisi malam yang semakin sunyi. Di pelataran rumah kepala rukun tetangga desa nyato, kokop, madura. Itu menyisakan aku dengan sebuah novel yang ku pegang (baca). Duduk manis merengkuh novel yang aku bawa. Senyap, padahal ada dua mahkluk lain yang duduk-duduk atau sekadar tiduran di pelataran rumah itu juga. Diam, tidak saling bicara, hanya deru nafas dan angin malam yang sayup-sayup terdengar.

     "Loh..., mas katanya anak yang dari fakultas keolahragaan mau datang hari ini, kok belum datang sudah pukul segini juga?" sergah pertamaku memecah keheningan malam itu.malam yang sepi padahal jelas ada keramaian disana. "Mereka sudah sampai kok, sekarang sudah di pos inti. Kesininya besok, karena medan jalannya tidak memungkinkan untuk kesini malam ini." jawab may.
 " emm..." responku,

            Seperti tak mau berlanjut basa-basi aku kembali pada pacar pertamaku (novel). Malam semakin mencekam, perbincangan-perbincangan kecil dua sahabat itu may dan eka mengiringi aktifitasku yang sedang asyik membaca novel. Sesaat mataku beralih dari sang novel, menyapu sekilas halaman menatap sudut kiri halaman rumah itu. Temaram cahaya lampu senter yang mengarah pada posisi kami.
 "Mas, tadi ada cahaya lampu senter yang mengarah ke kita, tapi seketika aku pandangi terus ke arah lampu senter itu tiba-tiba padam (bergidik)."
may hanya "halaahh....itu pasti cuma imajinasimu, sudahlah , sudah malam kok tidak tidur?"
"haihhh.....beneran mas " bantahku
"mana......(menengok, menatap ke arah cahaya) tidak ada kan ?" sergah may
"haihhh....tadi ada masss"
Suara dengkuran eka  yang kecapekan melerai percecokan kecil aku dan may bukan lagi tegang antara kami malah gelak tawaku yang menjadi karena suara dengkuran eka, may hanya tersenyum kecut.
"haduuuuhhhhhhh............siapa yang ngorok itu, keras banget sihh" keluh kokom yang tidurnya terganggu. seketika aku menoleh ke arahnya, karena kokom sampai keluar ke pelataran rumah. "haduuuuhhh.....mas ekaaaaa" :()
tawaku malah mengeras karena dengkuran semakin keras "hahaahaaa...." :D
"sudah kheb, sudah....hadehhh kok kamu jahat sih" (bicara dalam hati upaya mensugesti diri agar berhenti dan kembali tenang). Tawaku pecah lagi, ketika kokom jail merekam suara dengkuran eka, may hanya senyum kecut, menahan antara kasihan dan tega pada sahabatnya itu. Kokom ganti yang ketawa lepass dan puas. Sambil lalu kembali kedalam rumah.
Fajar semakin dekat, kembali pada suasana hening, aku menutup buku turun dari dudukanku masuk kedalam rumah menuju paraduan.
"mas....." seruku. May sudah tidak bergerak (terkapar). Aku memutuslkan untuk segera tidur, sempat di buat bingung dengan posisi tempat tidur yag tersisa. Akhirnya aku memutuskan tidur di atas bersama teman-teman yang lain. Lelaapppp.................

    Pukul 03.00 wib aku terbangun, karena ketidakmampuanku menahan semakin sempitnya tempat tidurku, karena yang lain tidurnya banyak bergerak (memakan tempat). Akhirnya aku putuskan untuk tidur di bawah(sendiri) sampai pagi.
Dinding-dinding reot itu seakan tahu kalau aku kurang tidur. terlalu lelap hingga aku menjadii...........


*belum selesai*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar