Senin, 21 Maret 2016

kawan kawan kawan kawan

Semudah menyayangi yang tanpa pamrih. Seandainya. Semudah meminum yang lega, seandainya. Jika menghukum atau bahkan membunuh menjadikanmu mampu merasakan nikmatnya menyayangi dan meminum. Maka bunuhlah. Maka hukumlah. Tetapi tidak dengan cara seperti ini, perlahan namun memakan. Sedikit pun tak tersisakan. Mengerutuklah, asal jangan salahkan jika kerutukmu mengubah keadaan. Ketakutan yang menyakitkan, kecewa yang tak diharap dan dihiraukan. Menjadi tertancap olehnya sebuah pangakuan lain. Pengakuan tanpa penjelasan, tanpa pertanyaan, mendalam. Kepekaan masih menjadi intaian, sedang usaha peka belum memuaskan.

meranggas, rappuh. yang patah tumbuh yang hilang berganti
jangan berdiri didepanku karena aku bukan pengikut yang baik
jangan berdiri dibelakangku karena aku bukan pemimpin yang baik
berdirilah disampingku sebagai kawan
kawan kawan kawan kawan
 (banda neira)

Jika membunuh adalah perbuatan yang kejam, biarkan aku terbunuh. Sedang yang kau paham adalah dari mereka. Tentang tawaran peka yang belum memuaskan.
 salah pengartian, pemanfaatan.


Angkringan Surabaya, ijasa kebi 21.54 21.03.16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar